Langsung ke konten utama

Sepucuk surat untukmu yang telah dipersiapkan-Nya untukku





Assalamu’alaikum….

Apa kabar kamu disana?? Aku selalu berharap kamu selalu baik-baik saja dan dalam lindungan-Nya.
Apa kabar imanmu hari ini??
Maaf ya, kalo aku banyak bertanya, sebab aku tak tahu apapun tentangmu, maka dari itu banyak yang ingin kupertanyakan kepadamu, termasuk kabar dirimu dan kabar imanmu 😊

Aku hanya ingin tahu banyak hal tentangmu, agar aku bisa belajar menjadi pendampingmu yang baik, tahu apa kesukaanmu, tahu apa yang kau tak suka, agar saat nanti kita bersama aku bisa cepat menyesuaikan diri.

Oh iya, maafkan aku ya, sekarang ini aku tak pernah menyebut satu nama yang special dalam do’aku, sebab aku takut nama yang ku sebut bukan nama itu yang telah dipersiapkan-Nya. aku takut malah menyebut nama orang lain. Aku takut menyesal saat kita bersama nanti, ternyata bukan kamu yang ku doakan secara special dalam masa penantian ini. Aku takut merasa bersalah jika jodohku sendiri tak ku doakan, maka dari itu sekarang ini aku tak mau menyebut satu nama, biar namamu tetap menjadi rahasia, dan biarkan namamu terbongkar nanti saat kita sudah dalam ikatan yang suci.

Aku benar-benar tak tahu kamu itu siapa?, kamu tinggal dimana? Saat ini kamu sedang apa? Bagaimana keadaanmu? Semua tentangmu saat ini menjadi tanda tanya besar untukku, dan itu membuatku semakin kepo. Biasanya saat aku kepikiran tentangmu, aku ingin berbicara berdua dengan Rabb ku, mendoakanmu meski tak kusebut namamu, insya Allah doa itu sampai kepadamu, sebab Allah tak akan salah orang, biar kutitipkanmu kepada Allah, sebab Allah maha penjaga, dan semua akan aman jika dijaga oleh Allah.

Heyy kamu… aku minta izin ya, sekarang ini aku mencoba untuk memperbaiki diriku, diriku ini banyak sekali cacatnya, maka dari itu, sebelum kita bertemu, izinkan aku menambal segala kekuranganku, agar saat kita bertemu nanti, diriku sudah menjadi pribadi yang lebih baik. Agar saat kau telah memilihku, tak ada penyesalan dalam dirimu dikarenakan segala sikapku ini. Maka dari itu, aku disini terus berusaha untuk memperbaiki diri, meskipun tertatih aku menjalankannya, istiqomah itu tak mudah, sering kali aku tersandung dan akhirnya aku mengulangi perbuatan yang sama. Kamu juga disana terus berbenah diri ya, agar saat kita sudah dipertemukan nanti, kita berdua sudah menjadi insan yang lebih baik. Sebab seperti Janji-Nya, laki-laki baik untuk perempuan baik-baik dan begitupun sebaliknya, karna aku ingin mendapatkan yang baik maka akupun harus memantaskan diri, menjadi pribadi yang baik.

Oh iya, aku juga mau mengabarkan aku disini masih terus belajar, maafkan aku ya jika nanti kita sudah dipertemukan banyak hal yang belum kuketahui, banyak ilmu yang belum kukuasai. Aku masih terus belajar masih banyak catatan yang harus ku buat. Karna aku tahu peranku nanti sebagai madrasatul ula, sekolah pertama untuk anak-anak kita, aku tak mau menjadi ibu yang tak mengerti apa-apa 😥. Aku sebenarnya takut jika nanti anak kita lahir menyesal mempunyai ibu yang bodoh. Kamu disana juga terus belajar ya, nanti ilmunya sharing ke aku, agar aku bisa menerapkan apa yang kamu ajarkan ke aku, dan nanti aku ajarkan kepada anak-anak kita 😊.

Aku mau memberi tahu kamu, tadi pagi saat sahur aku keluar rumah, ku lihat dari depan rumah rembulan indah sekali, berdampingan dengan satu bintang yang paling bersinar. Aku jadi kepikiran tentangmu, kamu juga memandang hal yang sama tidak ya??

Aah.. kita ini sebenarnya dekat, kita dibawah langit yang sama dan diatas bumi yang sama, hanya saja kita masih terpisah jarak. Hanya jarak yang saat ini memisahkan kita, mungkin bisa saja jarak kita sebenarnya dekat sekali, karna aku tak tahu kamu itu siapa, bisa jadi kita tetanggaan, bisa jadi kita berada disatu institusi yang sama, bisa jadi kita ini sudah sering bertemu, tapi memang belum saatnya bersatu. Sehingga sampai detik ini kamu tetap menjadi rahasia untukku, dan aku menjadi rahasia untukmu.  You are my big secret 💝

Aku tunggu kamu ya untuk bertemu kedua orang tua aku, jika kamu jodohku kamu tak mungkin salah alamat dan sampai kerumah orang lain, sebab jodoh tak akan ketuker tak seperti sendal jepit yang sering tertukar hihihi…

Jika kamu sampainya kerumah orang lain, kesimpulannya berarti bukan kamu jodohku. It’s simple 😁, aku tak menyuruhmu cepat-cepat datang kok, buat apa buru-buru tapi tak mendapat Ridho-Nya??. Kamu persiapkan semuanya dengan baik, jika kamu sudah siap segera bertamu kerumah ku ya 🙈. Aku disini juga mulai mempersiapkan diri. Terutama kesiapan mental, aku masih childist banget soalnya.

Aku disini masih berusaha menjaga hati, menjaga perasaan hanya untuk satu orang, aku tak mau mempunyai rasa terhadap orang yang salah, mempunyai rasa terhadap orang yang belum pantas kucintai. Aku ingin dengan mencintaimu semakin menambah kecintaan ku kepada Allah,  Maka dari itu kita sama-sama menjaga hati kita ya.

Maafkan aku ya, kalo isi suratnya seperti ini, aku tak pernah menulis surat seperti ini sebelumnya.  Kamu jaga diri baik-baik ya, jaga iman kamu, jaga mata, jaga hati, jaga pikiran *jadi jomblo tuh banyak yang harus dijaga ya hihihihi…

Sekian dulu ya surat dari ku, nanti kita sambung lagi…

Wassalamu’alaikum….



*Tulisan ini dibuat untuk ikutan lomba menulis surat cintah di catatanpringadi.com
jujur geli sendiri baca tulisan ini, geli bangetttttttttt iuuuuuhhhh 😛😛





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ila Cengceremen ( Part 2 )

                                Disetiap jenjang sekolah yang kita lalui biasanya kita punya temen yang deket banget sama kita, baik itu saat SD, SMP maupun SMA, bahkan setiap kita ada dilingkungan baru biasanya kita punya temen yang nge’klik sama kita. Kebersamaan dengan sahabat-sahabat itu yang bikin susah move on dari sekolah. Yang saat bersamanya ada kebahagiaan, yang pertemuan dengan mereka menjadi hal yang dinanti. Disetiap sekolah gue yang dulu gue selalu punya sahabat, tapi kali ini gue mau ngebahas tentang sahabat gue yang satu ini, dulu gue pernah ngebahas tentang makhluk yang satu ini, ceritanya bisa dibaca Disini                 Ila, sahabat gue yang absurd banget, saat bersamanya perut ini sakit, sakit gara-gara ketawa, gue seneng ketika main dengannya, meski selepas SMP kita temui temen-temen baru, kita dapat sahabat-sahabat baru, tapi gayanya gak berubah ketika main dengan gue, masih tetep Ila yang dulu gue kenal, Ila yang absurd. Banyak gue temui temen-temen

AMUL HUZNI

Hari itu, sekitar 11 bulan yang lalu,tepatnya  21 juli 2022 saya sah menjadi seorang piatu. Ya ibu meninggalkan kami, sebuah luka kehilangan yang membuat setengah jiwa saya melayang, tak terbayangkan sebelumnya ternyata sesakit ini ditinggalkan orang yang tersayang.         Hari kamis pagi, saya sudah izin ke orang rumah bahwa akan pulang sore karna ada Raker disekolah, saya sudah berpesan kalo mau shalat nanti wudhunya sama nenek saja. Sejak ibu sakit semakin parah saya berperan sebagai suster, tukang salon, kadang jadi koki, jadi penceramah semua saya lakuin, mungkin beliau nyamannya dengan anak perempuannya, jadi semuanya itu maunya dilayani sama saya, sebagai anak perempuan terbesarnya. Hari itu saya tiba dirumah selepas ashar, sampai dirumah tidak langsung masuk kedalam rumah, karna merasa lelah banget, saya tiduran dibangku panjang didepan rumah. Dari dalam rumah ibu manggil,Cuma tidak saya hiraukan karna mau ngelurusin badan dulu yg lelah setelah beraktivitas, lalu beliau bi

Tahsin

Perjalanan gue untuk mengenal huruf Alif dan teman-temannya gak pendek, bahkan sampai detik ini pun gue masih terus mencoba untuk mengenalnya. Ternyata gak mudah untuk mengenalnya bahkan sekedar untuk menyebut namanya. Selalu dan selalu kurang pas dalam penyebutannya. Tapi apa itu membuat gue berhenti untuk mengenalnya?? Ternyata gue malah semakin tertarik untuk terus belajar.   Semakin di pelajari gue semakin merasa bodoh.   Bukan malah ngerasa pinter. sebab banyak banget hal yang baru gue tau, ketika gue semakin mendalaminya. Apa yang gue dapat disekolah ternyata masih mentah banget, gue gak tau secara mendetail apa itu hukum-hukum tajwid dan kaidah membaca Al-Qur’an.   Postingan kali ini gue mau ngebahas tentang pengalaman gue belajar tahsin. Belajar memperbaiki bacaan Qur’an gue.   Dulu pertama kali gue belajar ngaji diajarin mamang gue, teknik belajarnya   yang penting bisa bacanya tanpa memperdulikan makhraj dan sifat hurufnya. Padahal dua hal ini merupakan hal ya